Posted by: rario | 2017/04/01

Iman & Keuntungannya

Ust. Puji Abu Fikri

Malaikat Jibril pernah bertanya : Fa akhbirnii ‘anil iiman qoola Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wassalaam : An tu’mina billahi wamalaa ikatihi wakutubihi warusulihi walyaumil akhir watu’mina bil qodari khoirihi wasyarrihi (HR. Muslim).

Perkara yg paling penting bagi manusia hidup di dunia yg sementara dan di akherat yg selama-lamanya adalah perkara IMAN.

Kalimah Iman : Laa ilaaha illa Allah.
Nilai Iman : Sekecil-kecilnya Iman akan dibalas oleh Alloh.
Standar Iman : Seluruh jasad kita dapat ta’at kpd Alloh, dan terhindar dari perbuatan maksiat.
Puncak Iman : Tidak terkesan dg segala suasana tetapi membuat kesan pada setiap suasana.

Tanda Iman Betul : Berkeyakinan bahwa kebahagian hidup di dunia dan di akhirat hanya pada Iman dan Amal sholeh (QS. 103:1-3). Dan diangkat derajat nya oleh Alloh dg Iman & Ilmu (QS. 58:11). Tanda Iman Salah : Berkeyakinan bahwa kebahagian hidup di dunia dan di akhirat hanya mengandalkan kebendaan atau keduniaan.

Tanda Iman Kuat : Selalu melihat kebaikan orang lain lalu mencontohnya dan tidak menonjolkan keburukan diri sendiri.

Tanda Iman Lemah : Selalu melihat keburukan orang lain dan menonjolkan kebaikan diri sendiri (Riya).

Tanda Iman Meningkat : Apabila dalam 24 jam mengikuti cara hidup sunnah Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassalaam.

Tanda Iman Menurun : Apabila dalam 24 jam kita banyak melakukan perbuatan sia-sia / maksiat.

Tanda Iman Sempurna : Tidak terkesan dg maju mundurnya keduniaan, tetapi akan merasa rugi dan menyesal apabila ada amal sholeh yg luput atau tertinggal

Apabila iman lurus, maka amal manusia akan menjadi lurus
Apabila amal manusia lurus, maka akan mendatangkan ridho Allah SWT
Apabila ridho Allah SWT telah datang, maka awal, suasana dan keadaan kita akan menjadi baik.

Sebaliknya.
Apabila iman manusia rusak, maka amal manusia akan rusak
Apabila amal manusia rusak, maka murka Allah SWT akan datang
Apabila murka Allah SWT telah datang, maka awal, suasana dan keadaan kita akan menjadi rusak.

Jadi, baik buruknya awal, suasana dan keadaan hidup manusia, dipengaruhi amalnya. dan baik buruknya amal manusia dipengaruhi oleh imannya.

Bagaimana iman Manusia bisa Lurus?
Iman manusia bisa lurus, apabila hatinya lurus
Bagaimana hati Manusia bisa Lurus?
Hati Manusia bisa lurus, apabila lisannya lurus.
Bagaimana lisan Manusia bisa Lurus?
Lisan manusia bisa lurus, apabila selalu digunakan membicarakan kebesaran Alloh SWT Alloh SWT sbg Rububiyatulloh : Al Kholiiq Maha Menciptakan, Al Maliik Maha Memelihara, Ar Roziiq Maha Memberi Rezeki.

Apabila ketiga perkara di atas kita bicarakan berulang-ulang dg yakin, maka akan mudah untuk mendatangkan sifat Qona’ah (menerima apa adanya) Allah SWT As Samii’ maha Mendengar. Al Bashiir Maha Melihat. Al ‘Aliim Maha Mengetahui.

Apabila ketiga perkara di atas kita bicarakan berulang-ulang dg yakin, maka akan mudah untuk mendatangkan sifat Taqwa (Rasa takut kpd Allah SWT) Allah SWT yg menciptakan suasana dan keadaan, baik yg tampak maupun yg tidak tampak berasal dari Alloh SWT. Allah SWT menciptakan sesuatu dg Qudrat dan Irodatnya tanpa hajat bantuan makhluk sedikitpun.

Krn, makhluk adalah ciptaan Allah SWT yg tidak dapat memberikan manfaat dan mudhorot kecuali atas izin dari Alloh SWT. Allah SWT Maha Kuasa, makhluk tidak kuasa. Dunia sementara, akhirat selama-lamanya Kejayaan, kebahagiaan, kesuksesan manusia di dunia yg sementara dan di akherat yg selama-lamanya Allah SWT telah meletakkannya hanya di dalam amal Islam yg sempurna. Kekurangan atau ketiadaan amal Islam akan menyebabkan kesengsaraannya di dunia yg sementara dan di akherat yg selama-lamanya. Allah yg mengatur urusan segala makhluk, memerintah, melarang, mencipta, memberi rizki, mematikan, menghidupkan, memuliakan , menghinakan, mengganti siang dan malam, hari demi hari, menaikkan suatu pemerintahan dan menurunkannya, kekuasaan meliputi alam semesta. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu dan mampu membilang segala sesuatu, pendengaran-Nya mencakup berbagai suara dan tidak ada sesuatu yg menyamai dan menyerupai-Nya, bahkan Dia dapat mendengar suara hiruk-pikuk dalam perbedaan bahasa, pendengaran-Nya tidak dapat terganggu dg pendengaran yg lain, tidak menjadi rancu krn banyak masalah, tidak jemu walaupun disibukkan dg permintaan orang-orang yg berhajat. Penglihatan-Nya meliputi segala sesuatu yg tidak nampak, tidak ada yg tersembunyi dalam pandangan Allah, shg Dia dapat melihat langkah-langkah semut hitam yg berjalan di tengah padang pasir yg terbentang luas pada kegelapan malam.

Kita hamba Alloh SWT, hidup di bumi Allah SWT, sebagai :
1. Kholifatullah, yaitu sebagai hamba Alloh SWT
2. Kholifaturrosul, yaitu sebagai penerus usaha Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassalaam 3. Kholifatul kitab, yaitu sebagai pewaris kitab suci Al-Qur’an. Apabila ketiga perkara di atas ada dalam keyakinan kita, maka : “Kekuatan orang yg diutus, yg mengutus menyertai nya, keperluan orang yg diutus, yg mengutus yg mencukupinya” Jika dakwah adalah jalan yg panjang, jangan pernah berhenti untuk menemukan penghujungnya. Jika dakwah itu beban berat, jangan meminta yg ringan tetapi mintalah agar mempunyai punggung yg kuat untuk menopangnya. Jika dakwah pendukungnya sedikit, maka jadilah orang yg sedikit itu. ان الله معنا؛ Sesungguhnya Allah SWT bersama kita.. 1. Suatu kali semua penduduk desa berdo’a memohon hujan. Pada hari semua orang berkumpul utk berdo’a, dan membawa payung. Itulah IMAN! 2. Teladan dari seorang bayi berusia ketika anda melemparkannya ke udara, dia tertawa krn dia tahu anda akan menangkapnya kembali. Itulah KEPERCAYAAN! 3. Setiap malam saat kita tidur, kita tidak tahu apakah masih hidup saat bangun esok hari, tetapi kita masih mempunyai rencana untuk esok hari. Itulah HARAPAN! Sebelum manusia dilahirkan, maka di alam roh ditanya oleh Allah Swt. : “Alastu bi Robbikum”. Roh menjawab : “Bala Syahidna”. (QS. 7:172). Setelah Allah Swt. mendengar ikrar dari manusia, Allah ingin bukti dari ikrar tersebut, maka manusia dilahirkan dalam keadaan telanjang, tidak punya apa-apa dan tidak bisa apa-apa, maka apabila hari ini kita punya ilmu, punya pakaian, punya kekuatan,.

Sesungguhnya ilmu itu adalah milik Allah, Pakaian, Kekuatan itu milikNya. Sesungguhnya manusia diciptakan Allah dalam bentuk yg sebaik-baiknya. Diciptakan mata, telinga, mulut, tangan, kaki, dll.

Allah pelihara mata, beri rezeki pd mata. Ada mata yg dapat melihat jarak jauh dekat bahkan melihat dg bashiroh (pandangan hati/bathin), itulah mata yg diberi rezeki oleh Alloh. Allah ciptakan telinga, pelihara telinga, beri rezeki pada telinga. Ada telinga yg dapat mendengar jarak jauh dekat bahkan yg mendengar dg bashiroh, Itulah telinga yg diberi rezeki oleh Allah. Allah cukupi kebutuhan manusia. Dunia dan seisinya diciptakan untuk manusia akan tetapi manusia diciptakan bukan untuk dunia tetapi diciptakan untuk akhirat.

Bagaimana di akhirat kita bisa selamat?

Maka di dunia inilah kita sempurnakan Iman & Amal kita. Apabila di dunia Iman kita sempurna, Amal kita sempurna dg bersegera (QS. 3:133), maka di akhir hayat kita dapat mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah”, shg kita mendapatkan nikmat kubur, nikmat mizan, nikmat shirot dan nikmat surga yg selama-lamanya. Aamiin ya Alloh.

Tetapi apabila manusia tidak mau menyempurnakan Iman & Amal, shg Iman dan Amalnya cacat, maka di akhir hayat tidak mampu mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah”, shg mereka nantinya akan mendapat siksa kubur, siksa mizan, siksa shirot dan siksa neraka yg selama-lamanya. Naudzubillah. Marilah kita sama2 tumbuhkan hamasah/ghiroh utk ber Iman, Ilmu, Amal, Da’wah, Jihad, Sabar dll. Allohu Akbar.
آمين يا ربّ العالمين


Leave a comment

Categories