Posted by: rario | 2018/07/23

Pindah Kubu

(NN)

Fenomena pindah kubu sudah sering terjadi dalam berbagai peristiwa sejarah.
Dalam sejarah Islam pun, tdk sedikit mereka yg memilih berpindah kubu.

14 abad silam, pd siang hari yg terik, pd suatu majlis kecil, Rasulullah mengabarkan,
*_“Sesungguhnya, di antara kalian ada seseorang laki² yg kelak gigi gerahamnya di neraka lebih besar dari gunung Uhud”._**

Semua sahabat yg hadir dalam majlis kemudian diliputi kecemasan dari hari ke hari.

Hingga syahid lah mereka satu persatu & akhirnya tinggal dua orang tersisa; Ar Rajjal bin Unfuwah & Abu Hurairah.

Abu Hurairah begitu ketakutan, sebab semua sahabat yg hadir pd majlis itu sudah wafat dalam keadaan husnul khotimah, yg tersisa hanya dia & Ar Rajjal. Abu Hurairah khawatir jika sampai dia menjadi orang yg dikhabarkan oleh Rasulullah tsb.

Hingga tibalah masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar. Sa’at itu muncul lah Nabi palsu bernama Musailamah yg kemudian diberi gelar oleh orang² Muslim sbg Al Kadzaab (pendusta), Musailamah Al Kadzaab.

Keberadaan nabi palsu ini semakin mengkhawatirkan sebab pengikut nya kian hari kian bertambah & semakin menjadi-jadi, mereka punya Al-Qur’an baru, mereka membawa Islam baru dg dipimpin oleh seorang nabi palsu.

Sebab itulah Khalifah Abu Bakar berniat utk memerangi mereka habis²an.

Ar Rajjal bin Unfuwah.. merupakan seorang sahabat yg banyak hafalan Qur’an nya, bisa jadi sudah hafal Al-Qur’an, juga dia sudah hidup & berjuang bersama Rasulullah beserta para sahabat. Dia bahkan beberapa kali diutus utk mendakwahkan Islam di berbagai daerah.
Akhirnya dia sendiri yg meminta agar dikirim oleh Khalifah Abu Bakar utk menemui & mendakwahi Musailamah Al Kadzaab. Khalifah pun memberikan izin & berangkat lah Ar Rajjal menemui si Nabi palsu ini.

Alih² mendakwahi Musailamah, dia justru menjadi ragu di sana, dia melihat bhw jumlah pengikut Musailamah sangat banyak, dia mendapatkan tawaran yg menggiurkan disertai argumen Musailamah yg cukup masuk akal. Shg Ar Rajjal memutuskan bhw dia mulai sa’at itu menjadi pengikut Musailamah.
Dia khianati kepercayaan Khalifah. Dia membelot, maka jadilah mulai sa’at itu Ar Rajjal berpindah kubu.

Hadirnya Ar Rajjal di pasukan Musailamah semakin memberikan semangat bagi pasukan nabi palsu itu, mereka sekarang punya argumen: “Loh ini si Ar Rajjal aja sahabat Rasulullah, hafidz, dulu berjuang bersama Rasulullah & sekarang ikut barisan ini, berarti barisan inilah yg benar”. Shg pengikut Musailamah semakin banyak & rasa percaya diri mereka semakin meninggi, mereka seakan mendapatkan angin segar dg bergabungnya seorang tokoh utama dari kalangan sahabat.

Di sisi lain, Abu Hurairah merasa lega, sebab sekarang sudah jelas siapa yg dimaksud oleh Rasulullah yg gigi geraham nya di neraka sebesar gunung Uhud.

Pasukan Muslimin juga semakin bersemangat sebab mereka makin yakin bhw mereka di kubu yg benar berdasarkan hadits yg dibawa dari Abu Hurairah.

Semakin panaslah suasana antara dua kubu, yakni kubu kebenaran & kubu kebathilan. Masing² memiliki kekuatan yg dahsyat, namun tentu saja umat Islam memiliki kekuatan yg jauh lebih dahsyat, yg tdk dimiliki oleh pasukan Musailamah, yakni *pertolongan dari Allah Yg Maha Kuat*.
Ketika perang berkecamuk antara pasukan Muslimin & pasukan murtad nya Musailamah.. Ar Rajjal berhasil dibunuh oleh Zaaid bin Khattab (kakak tertua Umar bin Khattab).

Demikianlah kisah salah satu tokoh utama sahabat di masa lalu, betapapun dia sudah berjuang bersama Rasulullah, hafal Al-Qur’an sekalipun, dia tetap berpindah kubu.

Sejarah telah menuliskan semuanya, & akan selalu berulang di zaman yg berbeda.

Dalam perjuangan, ada saja hal² yg tdk terduga tapi akhirnya terjadi juga.
Ada masanya kita berjuang bersama sahabat kita, namun siapa sangka di kemudian hari dia berpindah kubu & menjelma menjadi lawan yg sangat nyata.
Tdk usah risau jika sahabat juang kita berpindah kubu, sebab pasti Allah akan selalu hadirkan kpd kita sahabat juang yg baru.

_Yg utama adalah bagaimana kita istiqomah & ikhlas di atas jalan kebenaran._

*Hadits marfu’


Leave a comment

Categories