Posted by: rario | 2018/07/23

*HELPING YOUR CHILDREN TO BUILD THEIR FUTURE*

(NN)

Bagi kita yg merasa “salah jurusan” waktu sekolah/kuliah. Dan bagi para ortu yg sedang menyiapkan anak²nya utk zaman yg akan datang, silakan disimak tulisan ini. Semoga bermanfa’at.

Dua hari yg lalu, saya berada di Singapore. Dan saya berkesempatan utk minum kopi bersama seorang sahabat saya, yg menjadi profesor di sebuah Universitas terkemuka di Singapore.
Sebut saja namanya Henry. Kami janjian ketemu di Le Paul di Takashimaya. Kebetulan saya lagi kangen makanan Perancis.
Dan mulailah kami ngobrol sana sini, ttg _disruption_, ttg dunia pendidikan, ttg _reward system for innovation program_ …etc …etc.
Sampai tiba² Henry bertanya, ”Pam, anakku baru klas 1 SMA & dia bertanya, sebaiknya nanti dia kuliah apa ya?”
I said, ”Why you asked me this question? You are the one who is a professor in a famous university!”

Henry meneruskan, ”Well, Pam tahu kan, kadang² apa yg dihasilkan dunia pendidikan & yg dibutuhkan oleh industri bisa berbeda.
_I want to make sure that my daughter will be in the right path._
Apalagi dg era _disruption_ sekarang, begitu banyak pekerjaan yg akan hilang!
Terus anak saya hrs kuliah apa dong!”

_Good question!_
Tetapi, apakah pertanyaan itu perlu ditanyakan? Bukankah pd akhirnya nanti kita semua akan menjadi HIMASALJU ? (Himpunan Mahasiswa Salah Jurusan?)
Ijazah temen saya Teknik Kimia,
sekarang jadi CEO bank.
Ijazah saya Computer Engineering, jadi HR Director, & saya punya teman lulusan Kedokteran Umum yg menjadi dosen & _consultant management._

_So what? The most important thing will be your agility_, kemampuan mempelajari hal² yg baru.
Suatu sa’at saya membantu klien saya merekrut _Telco Troubleshooting engineer_ di Jepang.
Dan yg mendaftar adalah seorang dokter (lulusan Kedokteran Umum).
Dan saya tanya dia, ”Ngapain dokter mendaftar sbg _Telecom engineer_?”
Dan dia menjawab, ”Saya sdh belajar utk _troubleshooting_ tubuh manusia, kalau anda kasih saya buku petunjuk nya _Mobile Switching Center_, saya akan pelajari & saya akan _troubleshoot your MSC!_”
_Voila, anything can be learned._ Selama anda mau belajar & bekerja keras di _field_ yg baru!

Henry meneruskan, ”Tapi kan bukan berarti kita kuliah sembarang jurusan kan Pam? Memang ada _banker_ yg dari
Akunting atau Teknik Kimia. Tapi kan gak ada _banker_ yg dari jurusan seni rupa atau seni tari kan?”

Ok, ok, setuju!
Jadi gimana?
_Ok, lets make it very simple._
Kuliah apapun, jurusan apapun, di universitas apapun, tdk akan ada yg bisa membekali anda dg kemampuan yg membuat anda “siap kerja!”.
Di perusahaan anda nanti, anda masih harus di _training_ lagi agar anda siap melakukan pekerjaan anda!
Makanya yg penting adalah *_agility_*, kemampuan anda mempelajari hal² baru (seberapa cepat anda mampu _absorb_ pengetahuan baru & menerapkannya).

Nah di situlah kita tetap perlu belajar ttg:
⁃ *_logical thinking_*
⁃ *_system thinking_*
⁃ *_analytical skills_*
⁃ *_big picture thinking_*.

Krn, _in the end of the day_, kita memang akan mempelajari sebuah “system” & menganalisa bagaimana “system” itu akan _interract_ & interlink dg yg lain.
Terserah apapun sistemnya.
Bisa _banking system, supply chain , manufacturing_ atau apapun. Tetapi in _the end of the day this is what you will do_, *mempelajari sebuah “system” & menganalisa bagaimana “system” itu akan _interract_ & _interlink_ dg yg lain*!

Itulah mengapa seorang lulusan Teknik Kimia bisa menjadi CEO bank, krn di Teknik Kimia mereka mempelajari “proses”, jadi mereka bisa menerapkan _knowledge_ mereka ttg “process” ke _banking system_.

Kalau orang² yg masih bermental “jadoel” gak akan ngerti itu, & mereka akan komentar spt ini
⁃ ngapain lulusan Kimia ke bank?
⁃ kasihan amat , kuliah 5 tahun gak dipakai ilmunya?
⁃ kok kerjanya bisa kesasar begitu?

Orang² yg bermental begitu masih terjebak dalam paradigma lama, & masih berfikiran dg pola “mesin uapnya James Watt. Padahal kita sekarang sudah masuk zaman Industrial 4.0, bayangin telat berapa generasi tuh orang !

Ok, sekarang kita kembali ke Henry, apa yg harus Henry lakukan utk memberikan _advice_ yg tepat kpd anaknya ….

Kita coba beberapa langkah di bawah ini …

*a) Find their passion*
Pertama kali, cari _passion_ mereka apa. Ingat orang yg mengerjakan sesuatu sesuai dg _passion_ nya akan _perform_ lebih bagus.
Lihat, mata pelajaran apa yg nilainya lebih bagus.
Dan tanyakan 2-3 mata pelajaran yg dia paling sukai.

*b) Help them draw their dream*
Nah, kemudian tanyakan cita² hidupnya apa.
Bidang apa yg akan dia sukai
Ingat, _you are helping them to build their own dream & not yours!_

*c) Help your children to choose one field with their passions & connect to their dream*
_Help them to connect the dots._ Usahakan agar apa yg mereka sukai akan nyambung dg apa yg mereka ingin kerjakan di masa depan.
Jadi lihatlah apakah anak anda:
⁃ hobby berkutat dg mobil²an & _gadget electronic_?
⁃ Berkomunikasi & berinteraksi dg orang?
⁃ Lebih banyak fokus di kegiatan fisik & olahraga?
⁃ Bekerja sendiri & berkreasi?

Observasi anda akan membantu anda mengarahkan bidang apa yg akan dipelajari mereka di bangku kuliah.
Berdasarkan pengamatan ttg apa yg mereka sukai, bidang apa nilai mereka lebih bagus & cita² yg ingin mereka capai, arahkan mereka ke jurusan yg akan mereka pilih.

_Don’t worry too much._ Jurusan itu bukan membuat mereka terpaku seumur hidup mereka, masih banyak kemungkinan bhw mereka akan bekerja di bidang yg (seolah-olah ) tdk ada hubungannya.

Jadi paradigmanya bukanlah “saya akan menjadi insinyur kimia yg baik”, tetapi paradigma sekarang adalah, ”Saya akan belajar _system & design thinking_, & saya menggunakan kasus² di jurusan teknik kimia sbg simulasi untuk memecahkan permasalahan!”

*_d) They have to build the emotional & social intelligence_*
Sampaikan bhw selain kuliah,
mereka juga hrs belajar ttg _leadership & teamwork_.
Intinya bagaimana mengendalikan emosi sendiri & bagaimana mereka memahami orang lain.
Hal ini bisa dipupuk dg seringkali mengikuti kegiatan organisasi di kampus, senat, kegiatan kemahasiswaan, atau apapun yg membuat mereka berhubungan dg orang² lain yg akan melatih _social skills_ mereka.
Suatu saat nanti mereka akan mengerti bhw kemampuan mereka dalam _teamworking & leadership_ ternyata akan sama pentingnya dg kemampuan akademis mereka!

*_e) Tell them to build their agility_*
_Last but not least, tell them to build agility, by learning something new every time._
Dunia akan berubah begitu cepat, mereka juga hrs belajar dg irama yg lebih cepat lagi.
Utk melatih itu mereka hrs selalu mempelajari sesuatu yg baru.
Apa yg bisa mereka pelajari?
_Anything!_ Bahasa asing, memasak, berkuda, olahraga baru, menggambar, …etc.
*_It doesn’t matter WHAT they learn. What matters is HOW they continuously stimulate their brain to learn something new & to puck up new knowledge/skills. This will be very useful in the future._*

Jadi ingat, untuk lebih mempersiapkan anak² anda utk masa depan mereka, lalukan kelima langkah di bawah ini:

a) Find their passion
b) Help them draw their dream
c) Help your children to choose one field with their passions & connect to their dream
d) They have to Build the emotional & social intelligence
e) Tell them to build their agility


Leave a comment

Categories